--> -->

Tuesday 4 April 2017

Doa : Senjata Orang-Orang Beriman-1

Doa adalah jalan keselamatan, tangga pengantar, sesuatu yang dituntut oleh orang-orang yang berpengetahuan, kendaraan orang-orang shalih, tempat berlindung bagi kaum yang terzalimi dan tertindas, melalui doa  nikmat diturunkan dan melaluinya pula murka dihindarkan. Alangkah besar kebutuhan para hamba Allah akan doa, seorang muslim tidak akan pernah bisa lepas dari kebutuhan akan doa dalam setiap situasi dan kondisinya.
Doa adalah obat yang paling mujarab, ia ibarat musuh bagi penyakit, ia senantiasa melawan, menghilangkan atau meringankannya.
Begitulah kedudukan doa, seyogyanya bagi seorang muslim untuk mengetahui keutamaan-keutamaan dan adab-adab doa, kita memohon kepada Allah SWT agar menerima doa dan amal sholeh kita.

 Keutamaan-keutamaan doa
 Doa memiliki keutamaan dan faedah yang tak terhitung, kedudukannya sebagai satu bentuk ibadah cukup menjadi bukti keutamaanya, bahkan ia adalah ibadah itu sendiri, sebagaimana yang sabdakan Rasulullah saw,” Doa adalah ibadah.” (HR: Tirmizi, disahihkan Al-Albani). Meninggalkan doa adalah bentuk menyombongkan diri dari menyembah Allah SWT, sebagaimana Allah SWT berfirman:
((وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ )) (غافر:60)
“ Dan Tuhanmu berfirman: “ berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu, sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku(berdo’a kepada-Ku) akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina dina.” (QS: Gafir:60).
Dan doa itu menunjukkan tawakal kepada Allah SWT, hal itu dikarenakan orang yang berdo’a dalam kondisi memohon pertolongan kepada-Nya, menyerahkan urusan hanya kepada-Nya bukan kepada yang lain-Nya. Sebagaimana doa juga merupakan bentuk ketaatan kepada Allah SWT dan bentuk pemenuhan akan perintah-Nya. Allah SWT berfirman:
((وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ))
“ Dan Tuhamnu berfirman: “ berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu” ( Gafir: 60).
Doa juga merupakan senjata yang kuat yang digunakan seorang muslim dalam mencari kebaikan dan menolak kemadharatan, Rosulullah saw bersabda:
((من فُتح له منكم باب الدعاء فتحت له أبواب الرحمة، وما سُئل الله شيئاً يُعطى أحب إليه من أن يُسأل العافية، إن الدعاء ينفع مما نزل وما لم ينزل، فعليكم عباد الله بالدعاء)) (رواه الترمذي وحسنه الألباني)
“ Barang siapa diantara kalian telah dibukakan baginya pintu doa, pasti dibukakan pula baginya pintu rahmat, dan tidaklah Allah SWT diminta sesuatu yang Dia berikan lebih Dia senangi dari pada diminta kekuatan, sesungguhnya doa itu bermanfaat baik terhadap apa yang terjadi maupun belum terjadi, maka hendaklah kalian berdoa.” (HR: tirmizi, dihasankan oleh Al-Albani).
          Doa adalah senjata yang digunakan para nabi dalam menghadapi situasi-situasi sulit, begitu pun nabi Muhamad saw dalam perang badar, ketika ia melihat jumlah kaum musyrikin sebanyak seribu sedang pasukan islam tiga ratus sembilan belas, ia segera menghadap kiblat seraya mengangkat kedua tanganya berdoa:
((اللهم أنجز لي ما وعدتني، اللهم آت ما وعدتني، اللهم إن تهلك هذه العصابة من أهل الإسلام لا تعبد في الأرض ))
Ya Allah wujudkanlah untuk kami apa yang Engkau janjikan, ya Allah berikanlah kepada kami apa yang Engkau janjikan, ya Allah jika sekumpulan kaum muslimin ini binasa, maka tidak ada yang akan menyembah Engkau di muka bumi ini.” Rasulullah saw terus melantunkan doa seraya membentangkan kedua tanganya menghadap kiblat hingga selempangnya jatuh, maka datanglah Abu Bakar mengambil selempang Rasulullah saw dan meletakkannya di atas pundaknya dan menjaganya dari belakang dan berkata: wahai nabi Allah, doa engkau kepada Tuhanmu sudah cukup, karena Dia pasti akan mewujudkan apa yang Dia janjikan untukmu.” (HR: Muslim)
          Demikian pula nabi Ayub a.s., ia menggunakan senjata doa ketika mengalami berbagai macam cobaan, terisoler dari manusia, tidak ada lagi yang menyayanginya selain istrinya sendiri, dalam kondisi seperti itu ia tetap bersabar dan mengharap ridho Allah SWT, dan ketika cobaan itu telah berlarut lama, ia berdoa:
((وَأيُوبَ إذ نَادى رَبَهُ أنّي مَسَنِىَ الضُرُ وَأنتَ أرحَمُ الرّاحِمِينَ (83) فَاستَجَبنَا لَهُ فَكَشَفنَا مَا بِهِ مِن ضُر )) (الأنبياء:84،83(
“ Dan ingatlah (kisah Ayyub), ketika ia menyeru Tuhannya: “(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang. Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya…” ( QS: Al-Anbiya’: 83-84).
Di samping itu doa juga dapat menghilangkan kegelisahan dan kesedihan, menjadikan hati lapang, mempermudah urusan, dalam doa seorang hamba bermunajat kepada Tuhannya, mengakui kelemahan dan ketidak berdayaannya, mengungkapkan rasa butuhnya kepada Pencipta dan Pemiliknya, doa juga sarana untuk menghindari murka Allah SWT, sebagaimana sabda Rasulullah saw:
((من لم يسأل الله يغضب عليه)) (رواه أحمد والترمذي وحسنه الألباني)
“ Barang siapa tidak mau meminta kepada Allah, niscaya Dia akan marah kepadanya” ( HR: Ahmad, Tirmizi, dihasankan Al-Albani).

Doa : Senjata Orang-Orang Beriman-3
Doa : Senjata Orang-Orang Beriman-4
Doa : Senjata Orang-Orang Beriman-5
Doa : Senjata Orang-Orang Beriman-6
Doa : Senjata Orang-Orang Beriman-7

0 comments:

Post a Comment

Home | About | Disclaimer | Privacy Policy | Contact
Powered by Blogger